Hidup ini layaknya pementasan drama pertunjukkan. Dan kita sebagai penonton drama, tentu tidak mengetahui apa yang akan terjadi dengan drama tersebut. Baik itu apa yang akan terjadi dengan ceritanya, aktornya, settingnya, propertinya, atau pun lain sebagainya. Namun, dengan begitu, pementasan drama tersebut dapat membuat kita, sebagai penontonnya, merasakan senang, sedih, haru, duka, ceria, malu bahkan cinta. Cinta? Ciyee, hahaha....
Setiap orang mempunyai pementasan dramanya sendiri-sendiri. Dan itu berarti setiap orang mempunyai hidupnya sendiri-sendiri tanpa ada kaitan dengan hidup orang lain. Dan setiap orang tidak tahu apa yang akan terjadi dalam pementasan drama hidupnya.
Namun tak jarang, jika terkadang pementasan drama satu dengan yang lain mempunyai kesamaan di beberapa bagian scene. Dan beberapa kesamaan itu bukanlah kejadian yang disengaja untuk dibuat sama oleh sang pemilik pementasan drama hidup, namun hanya secara kebetulan saja sama. Tapi tentu kesamaan itu yang mengatur adalah sang sutradara, Allah SWT.
Kesamaan bagian scene tersebut tidak serta-merta "plek" sama persis, mulai dari setting, aktor, properti, dialog dan lain sebagainya. Namun kesamaan itu lebih menitik beratkan pada kesamaan pesan yang ingin disampaikan. Hanya saja cara penyampaiannya berbeda pada pementasan drama hidup setiap orang. Namun ada kemungkinan sang sutradara, Allah SWT, membuat scene yang sama persis pada beberapa pementasan drama hidup beberapa orang. Wallahu'alam.
Karena itulah, dalam share kali ini, saya sang penulis ingin mengenalkan kalian pada karakter baru dalam blog ini, yaitu Salam. Salam adalah manusia normal yang dibuat-buat oleh sang penulis. Tujuan karakter Salam dalam blog ini adalah ingin membagikan pengamatan Salam pada para pembaca mengenai hidup. Tentang apa saja, tergantung nanti di mana Salam berada dan tergantung apa yang Salam jumpai. Karena itu tadi, bisa saja pengamatan Salam dalam hidup mempunyai kesamaan scene dengan beberapa kehidupan orang lain. Sehingga dapat membantu dan bermanfaat bagi kita semua.
So, what are you waiting for? Please welcome and give applause to.....Salam! Plok, koplok, koplok, koplok, koplok.....tunggu petualangan dan cerita hidup Salam dalam Salam Sang Raja Semolo. Ndak ya, tunggu ceritanya, dan rasakan sensasinya. Enjoy your life :))
Namun tak jarang, jika terkadang pementasan drama satu dengan yang lain mempunyai kesamaan di beberapa bagian scene. Dan beberapa kesamaan itu bukanlah kejadian yang disengaja untuk dibuat sama oleh sang pemilik pementasan drama hidup, namun hanya secara kebetulan saja sama. Tapi tentu kesamaan itu yang mengatur adalah sang sutradara, Allah SWT.
Kesamaan bagian scene tersebut tidak serta-merta "plek" sama persis, mulai dari setting, aktor, properti, dialog dan lain sebagainya. Namun kesamaan itu lebih menitik beratkan pada kesamaan pesan yang ingin disampaikan. Hanya saja cara penyampaiannya berbeda pada pementasan drama hidup setiap orang. Namun ada kemungkinan sang sutradara, Allah SWT, membuat scene yang sama persis pada beberapa pementasan drama hidup beberapa orang. Wallahu'alam.
Karena itulah, dalam share kali ini, saya sang penulis ingin mengenalkan kalian pada karakter baru dalam blog ini, yaitu Salam. Salam adalah manusia normal yang dibuat-buat oleh sang penulis. Tujuan karakter Salam dalam blog ini adalah ingin membagikan pengamatan Salam pada para pembaca mengenai hidup. Tentang apa saja, tergantung nanti di mana Salam berada dan tergantung apa yang Salam jumpai. Karena itu tadi, bisa saja pengamatan Salam dalam hidup mempunyai kesamaan scene dengan beberapa kehidupan orang lain. Sehingga dapat membantu dan bermanfaat bagi kita semua. 