16 Mar 2013

Orang Gendut Lebih Lucu?


Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa orang yang gendut biasanya lebih lucu (humoris) daripada orang yang kurus. Anggapan ini juga diamini oleh salah satu guruku yang hebat luar biasa di SMAN 5 Surabaya, Bapak Ali Mas'ud. Guru Bahasa Indonesia ini sangat menghargai orang lain, dan sangat rendah hati kepada orang lain. Itulah yang membuat beliau berharga mahal, karena bersifat murah. Seperti tweet-ku kapan hari. Check it https://twitter.com/F54C Hehehe, promo account twitter euy, pollow yah :3

Oke, kembali ke masalah orang gendut dan orang kurus. Pak Ali (panggilan beliau) pernah beberapa kali berbicara dengan saya dari depan kelas sehingga satu kelas mendengar penyataan beliau,
"Mas Limpat, memang orang yang kurus seperti saya ini susah untuk santai. Orang kurus seperti saya ini biasanya tipenya orang yang serius. Namun saya harus bisa ngikuti perasaan anak-anak, Mas Limpat."
Buset, dari pemilihan katanya saja saat beliau berbicara sudah menunjukkan bahwa beliau sangat rendah hati. Sangat mahal, Kawan. Beliau seperti padi, semakin berisi, semakin merunduk, semakin mahal. Haha, ale. Dan saya pun menjawab pernyataan beliau dengan ale,
"Inggih, Pak."
Sebenarnya ndak ale sih, biasa aja.

Entah mengapa beliau jika bicara tentang gendut-gendut kayak gitu tadi, bicaranya sama saya. Mungkin karena sama-sama kurus kali ya. Hehehe, tahulah betapa kurusnya diriku. Kayak tulang tok euy, makanya minta do'anya biar saya tambah ganteng. Ndak nyambung? Pengen mukul kepala penulis pake balok kayu? Hold on, that's criminal. Tapi itu bisa jadi pengalaman yang tak terlupakan!

Tanpa mengurangi rasa hormat kepada Pak Ali, saya sebenarnya tidak terlalu setuju dengan pernyataan beliau. Itu berarti saya juga tidak terlalu setuju dengan anggapan beberapa orang yang mengatakan bahwa orang gendut biasanya lebih lucu daripada orang kurus. Karena saya walaupun kurus, saya woles-woles aja tuh. Itu membuktikan bahwa orang kurus seperti saya sebenarnya ndak serius melulu kerjaannya. Dan saya juga seneng guyonan. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa fakta dilapangan membuktikan bahwa orang gendut atau orang lebih berisilah biasanya lebih menggelitik perut orang daripada orang kurus.

Sebenarnya saya sudah memikirkan ketidaksetujuanku ini sejak lama, karena saya masih tak bisa juga menemukan fakta yang mengatakan bahwa orang gendut lebih humoris. Namun bukan berarti saya minta crash sama orang-orang yang mengatakan bahwa orang gendut lebih lucu. Saya hanya berpendapat saja. Justru dengan perbedaan, termasuk perbedaan pendapat membuat dunia lebih indah, lebih menarik, dan tidak membosankan. Dan dengan perbedaan pula kita bisa saling mengenal satu sama lain. bisa di cek tuh di QS. Al-Hujuraat ayat 13


Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Waduh, kok maleh khtobah.

Ndak, maksud saya gini. Paling tidak saya harus menemukan fakta atau pemikiran yang bisa dibuktikan dengan logika sehingga pernyataan orang gendut lebih lucu daripada orang kurus itu bisa diterima. Jika teman-teman heran mengapa saya repot-repot memikirkan hal sepele kayak gini, jawabannya mudah. Pertama, saya kurus. Kedua, orang kurus (saya) dikatakan lebih tidak lucu daripada orang gendut. Jelas ini diskriminasi! Orang kurus juga punya hak untuk lucu dan humoris! Saya tak terima, saya ini orang kurus! Mau apa loe?! Ha?! HA?! Gak terima loe?! Emosi gue ini, ini diskriminasi. Gue laporin Komnas HAM digrepe-grepe ntar loe. Hahaha, ndak ya. Guyon. Alasannya….ndak tahu, saya sendiri juga bingung kenapa mikirin hal sepele kayak gini. Entah mengapa otak saya ganjil. -,-

Namun akhirnya ada suatu kejadian. Masih saya ingat waktu itu hari Minggu, saya melihat show kompetisi Stand Up Comedy di salah satu stasiun televise di Indonesia. Ya di Indonesia-lah masak mau di Hongkong. Loe pikir gue orang Hongkong?! Gue orang kurus! Mau gue bawa ke Komnas HAM gak loe?! Oke, maaf. Ini sisa emosi di paragraph sebelumnya. Oke, di show tersebut ada satu kontestan yang berbadan tambun (baca : gendut. Puas loe semua?! He. He.) dan dia kontestan yang menurut saya cukup menjadi competitor yang kuat. Itu berarti humornya kuat juga. Tak kurang dari tiga kali ngakak saya melihat aksi stand up comedy-nya yang hanya lima menit.

Setelah aksinya selesai, tiba-tiba otak logika saya berdenting dengan keras dan menyadari sesuatu. Orang-orang yang mellihat aksi stand up comedy orang tambun tadi sebenarnya sudah tertawa sebelum si tambun ngebanyol dalam aksinya. Bahkan orang-orang sudah tertawa ketika si tambun mengucapkan salam pembuka. Dan saya menyadari pula bahwa gesture tubuh dan bentuk tubuh dari si tambun lah yang membuat orang-orang tertawa. Itu pertama, itu fakta pertama yang membuat pernyataan orang gendut lebih lucu menjadi lebih masuk akal.

Lalu diriku juga berpikir bahwa orang gendut yang dari balita sudah gendut badannya akan selalu dikatakan orang-orang, “Eh anaknya lucu ya..” “Aduh lucunyaa…” “Adu lutunaa..sini pipinya cubit dulu..” dll. Itu tak lain dan tak bukan merupakan proses dari labeling,  salah satu teori dalam ilmu sosiologi. Sehingga terpatrilah di otak si anak gendut hingga dewasa bahwa dia merupakan orang yang lucu, orang yang humoris. Sehingga ketika dia berpikiran seperti itu, maka Allah pun memberikan sesuai dengan pemikirannya. Bukankkah Allah selalu mengikuti prasangka hamba-Nya? Dan bandingkan dengan orang kurus, apalagi yang dari balita sudah kurus (eh, tapi gue pas balita gendut lho. Ndak percaya? Sumpah!). Sangat tidak mungkin orang mengatakan, “Eh, lutuna..sini cubit dulu pipina…” paling-paling yang ada bilang gini, “Aduh jeng, pipinya kok ada di bokong sih?” Oke itu brutal,  I know. Sehingga secara tak laangsung orang kurus jarang beud dibilang lucu.

Dan itu tadi bukti kedua, atau pemikiran logika kedua yang bisa membuat pernyataan orang gendut lebih lucu (humoris) dari orang kurus lebih bisa diterima lagi. Walaupun saya pribadi, tidak sepenuhnya sependapat dengan pernyataan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar